Sistem Reproduksi Pada Manusia


Salah satu tujuan bereproduksi (berkembangbiak) bagi organisme adalah untuk melestarikan jenisnya. Manusia melakukan reproduksi dengan melahirkan anak. Organ reproduksi manusia mulai berfungsi setelah masa pubertas.

A. Organ Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria terdiri atas alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam. Alat reproduksi luar berupa penis dan skrotum. Alat reproduksi dalam berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin.

1. Penis

Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi yaitu memasukkan sperma pada alat organ wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila mendapat rangsang, korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber (+/- 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat.

2. Skrotum (katong pelir)

Sebuah kantong yang terdapat di luar tubuh untuk melindungi testis. Di dalam skrotum terdapat otot lurik yang berfungsi mengatur suhu disekitar testis agar selalu stabil.

3. Testis

Berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Organ ini terdapat di dalam kantong pelindung (skrotum/kantong buah zakar) dan terletak di luar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.

4. Saluran Reproduksi

a. Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak.

b. Vas Deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).

c. Saluran ejakulasi merupakan saluran penghubung vesikula seminaris dengan uretra. Fungsi saluran ejakulasi untuk mengeluarkan sperma menuju uretra.

d. Uretra, merupakan saluran reproduksi terakhir yang berfungsi sebagai saluran kelamin dari vesikula seminaris dan saluran urine dan kantong kemih.

5. Kelenjar Kelamin

a. Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang dan menjadi satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.
b. Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.
c. Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah.
d. Kelenjar cowper: terdapat pada pangkal uretra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke uretra.

Sperma bersama getah yang di produksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).

kelamin.

Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi pada tubulus seminiferus. Di dalam tubulus seminiferus terdapat beberapa bagian sebagai berikut:

a. Spermatogonium (sel induk sperma) sebagai penghasil sperma.
b. Sel sertoli sebagai penyedia nutrisi sperma.
c. Sel leydig sebagai penghasil hormon testosteron, hormon yang berperan dalam pembentukkan spermatosit sekunder.

Proses spermatogenesis dimulai dengan spermatogonium diploid yang mengalami pembelahan mitosis berulang-ulang. Spermatogonium berkembang membentuk spermatosit primer (diploid). Selanjutnya spermatosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder (haploid), spermatosit sekunder membelah meiosis yang ke II menghasilkan spermatid. Spermatid akan berkembang membentuk sperma.

spermatogenesis.

B. Organ Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.

kelamin.

a. Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).

1. Ovarium

Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.

2. Saluran Reproduksi

Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, eterus, dan vagina

a. Oviduk  

Oviduk (tuba falopi) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke  oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.

b. Uterus

Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.

c. Vagina

Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot, dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan pada saat persalinan.

b. Organ reproduksi luar

Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari monspubis. Di bawah monspubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Didalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.

Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.

c. Oogenenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Pembelahan dilanjutkan sampai usia pubertas.Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman). Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.

Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupakan oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit primer).

Selanjutnya oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II. Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhir meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.

sistem.
Oosit dalam oogonium berada dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan yang mengelilingi ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder  hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel deGraaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.

kelamin.

Berlangganan update artikel terbaru via email:


0 Komentar untuk "Sistem Reproduksi Pada Manusia"

Post a Comment

Silahkan ditanyakan jika ada yang bingung