Faktor-Faktor yang Mendasari Berlangsungnya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto (1989), interaksi sosial berlangsung
dengan didasari oleh beberapa faktor berikut.
a. Imitasi
Seorang ibu pernah mengeluhkan kelakuan anaknya melalui surat pembaca sebuah media cetak. Ibu itu prihatin dengan perbuatan anaknya. Setiap kali anak marah karena keinginannya tidak dituruti, dia akan mengambil batu dan melemparkannya ke dalam rumah. Sang ibu menduga perbuatan itu ditiru anak dari tayangan aksi demonstrasi di televisi.
Demikian halnya dengan tindakan para penonton film kartun Shincan. Film kartun Shincan yang sebenarnya diperuntukkan bagi orang dewasa, ternyata sangat menarik perhatian anak-anak sehingga mereka meniru polah tingkah Shincan. Padahal, tidak sedikit perbuatan Shincan yang dinilai tidak sopan. Dua contoh tersebut menggambarkan imitasi. Bagaimana pengertian imitasi menurutmu?
Suatu pihak yang melakukan imitasi akan meniru sama persis tindakan yang dilakukan oleh pihak yang diimitasi. Dia tidak berpikir panjang tentang tujuan peniruannya. Dalam imitasi, peniruan dapat berwujud penampilan, sikap, tingkah laku, dan gaya hidup pihak yang ditiru. Melalui imitasi, seseorang belajar nilai dan norma di masyarakat. Atau sebaliknya, dia belajar suatu perbuatan yang menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.
b. Sugesti
Sering kali kalian mendengar kata sugesti. Tetapi tidak banyak yang telah memahami maksudnya dengan jelas. Untuk memahami pengertian sugesti, simaklah kasus berikut. Doni akan menentukan pilihan program studi. Nilai rapor semester kemarin cukup untuk memasuki program studi apa pun. Namun, dia sendiri belum merasa cukup mengenal program-program studi itu sehingga bingung menentukan pilihan. Doni berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling. Oleh gurunya, Doni diberi masukan seputar program studi. Setelah mempertimbangkan nilai rapor dan hasil tes psikologi, gurunya menyarankan agar Doni mengambil program studi pengetahuan sosial saja. Doni pun menerima saran tersebut. Sekarang, apakah sugesti itu?
Dalam kondisi bimbang, individu membutuhkan masukan dari orang lain. Dia akan menghubungi orang yang dianggap mampu membantunya menyelesaikan masalah. Orang yang dimintai bantuan akan mengupas permasalahan tersebut, kemudian menawarkan solusi. Proses memberikan suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga pandangan atau pengaruh itu diikuti tanpa berpikir panjang dikenal sebagai sugesti.
Contoh sugesti yang mudah ditemui berwujud iklan. Iklan mempunyai daya pengaruh besar sehingga mendorong konsumen membeli suatu barang, walau dia belum tentu membutuhkan barang tersebut. Sangat mungkin seseorang rela mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya untuk mendapatkan sepatu yang dikatakan dapat meningkatkan citra dirinya. Bentuk sugesti yang lain dapat ditemukan di lingkungan sekitarmu. Coba carilah bersama kelompokmu.
c. Identifikasi
Dalam proses identifikasi, manusia tidak sekadar meniru gaya hidup, tingkah laku, ataupun perbuatan sang idola sebagaimana dalam imitasi, tetapi ada keinginan dari dalam diri untuk menjadi sama dengan tokoh idola. Keinginan menjadi sama dengan sang idola biasanya dilakukan oleh orang yang telah mengenal betul tokoh idolanya sehingga sikap, pandangan, serta keyakinan sang tokoh ingin dimiliki dan dijiwai.
Misalnya, perilaku para pengidola Iwan Fals. Mereka mengagumi Iwan Fals antara lain karena keberanian Iwan menyuarakan kritik lewat lagu kepada penguasa. Tidak aneh bila syair lagunya bagaikan mantera dan sikapnya menjadi acuan mereka. Para pengidola menjadi berani bersikap kritis kepada penguasa. Mereka bangga mengaku sebagai penggemar Iwan Fals. Bahkan, sebagian pengidola mengampanyekan Iwan Fals sebagai presiden negeri ini seumur hidup.
d. Simpati
Kita semua tentu merasa prihatin melihat penderitaan sesama yang tertimpa musibah. Kita merasa seolah-olah berada dalam keadaan yang sama dengan orang yang bernasib malang itu. Perasaan yang timbul mendorong kita melakukan tindakan-tindakan yang dapat meringankan penderitaan mereka. Inilah yang disebut simpati. Sekilas, simpati hampir sama dengan identifikasi karena menuntun seseorang untuk memosisikan diri pada keadaan orang lain. Hanya saja dalam simpati, perasaan memegang peranan menonjol. Meski demikian, dorongan utama dalam simpati adalah keinginan untuk memahami dan bekerja sama dengan pihak lain tanpa memandang status sosialnya.
Sosiologi : Kelas X untuk SMA / MA / Penulis Joko Sri Sukardi dan Arif Rohman
a. Imitasi
Seorang ibu pernah mengeluhkan kelakuan anaknya melalui surat pembaca sebuah media cetak. Ibu itu prihatin dengan perbuatan anaknya. Setiap kali anak marah karena keinginannya tidak dituruti, dia akan mengambil batu dan melemparkannya ke dalam rumah. Sang ibu menduga perbuatan itu ditiru anak dari tayangan aksi demonstrasi di televisi.
Demikian halnya dengan tindakan para penonton film kartun Shincan. Film kartun Shincan yang sebenarnya diperuntukkan bagi orang dewasa, ternyata sangat menarik perhatian anak-anak sehingga mereka meniru polah tingkah Shincan. Padahal, tidak sedikit perbuatan Shincan yang dinilai tidak sopan. Dua contoh tersebut menggambarkan imitasi. Bagaimana pengertian imitasi menurutmu?
Suatu pihak yang melakukan imitasi akan meniru sama persis tindakan yang dilakukan oleh pihak yang diimitasi. Dia tidak berpikir panjang tentang tujuan peniruannya. Dalam imitasi, peniruan dapat berwujud penampilan, sikap, tingkah laku, dan gaya hidup pihak yang ditiru. Melalui imitasi, seseorang belajar nilai dan norma di masyarakat. Atau sebaliknya, dia belajar suatu perbuatan yang menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.
b. Sugesti
Sering kali kalian mendengar kata sugesti. Tetapi tidak banyak yang telah memahami maksudnya dengan jelas. Untuk memahami pengertian sugesti, simaklah kasus berikut. Doni akan menentukan pilihan program studi. Nilai rapor semester kemarin cukup untuk memasuki program studi apa pun. Namun, dia sendiri belum merasa cukup mengenal program-program studi itu sehingga bingung menentukan pilihan. Doni berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling. Oleh gurunya, Doni diberi masukan seputar program studi. Setelah mempertimbangkan nilai rapor dan hasil tes psikologi, gurunya menyarankan agar Doni mengambil program studi pengetahuan sosial saja. Doni pun menerima saran tersebut. Sekarang, apakah sugesti itu?
Dalam kondisi bimbang, individu membutuhkan masukan dari orang lain. Dia akan menghubungi orang yang dianggap mampu membantunya menyelesaikan masalah. Orang yang dimintai bantuan akan mengupas permasalahan tersebut, kemudian menawarkan solusi. Proses memberikan suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga pandangan atau pengaruh itu diikuti tanpa berpikir panjang dikenal sebagai sugesti.
Contoh sugesti yang mudah ditemui berwujud iklan. Iklan mempunyai daya pengaruh besar sehingga mendorong konsumen membeli suatu barang, walau dia belum tentu membutuhkan barang tersebut. Sangat mungkin seseorang rela mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya untuk mendapatkan sepatu yang dikatakan dapat meningkatkan citra dirinya. Bentuk sugesti yang lain dapat ditemukan di lingkungan sekitarmu. Coba carilah bersama kelompokmu.
c. Identifikasi
Dalam proses identifikasi, manusia tidak sekadar meniru gaya hidup, tingkah laku, ataupun perbuatan sang idola sebagaimana dalam imitasi, tetapi ada keinginan dari dalam diri untuk menjadi sama dengan tokoh idola. Keinginan menjadi sama dengan sang idola biasanya dilakukan oleh orang yang telah mengenal betul tokoh idolanya sehingga sikap, pandangan, serta keyakinan sang tokoh ingin dimiliki dan dijiwai.
Misalnya, perilaku para pengidola Iwan Fals. Mereka mengagumi Iwan Fals antara lain karena keberanian Iwan menyuarakan kritik lewat lagu kepada penguasa. Tidak aneh bila syair lagunya bagaikan mantera dan sikapnya menjadi acuan mereka. Para pengidola menjadi berani bersikap kritis kepada penguasa. Mereka bangga mengaku sebagai penggemar Iwan Fals. Bahkan, sebagian pengidola mengampanyekan Iwan Fals sebagai presiden negeri ini seumur hidup.
d. Simpati
Kita semua tentu merasa prihatin melihat penderitaan sesama yang tertimpa musibah. Kita merasa seolah-olah berada dalam keadaan yang sama dengan orang yang bernasib malang itu. Perasaan yang timbul mendorong kita melakukan tindakan-tindakan yang dapat meringankan penderitaan mereka. Inilah yang disebut simpati. Sekilas, simpati hampir sama dengan identifikasi karena menuntun seseorang untuk memosisikan diri pada keadaan orang lain. Hanya saja dalam simpati, perasaan memegang peranan menonjol. Meski demikian, dorongan utama dalam simpati adalah keinginan untuk memahami dan bekerja sama dengan pihak lain tanpa memandang status sosialnya.
Sosiologi : Kelas X untuk SMA / MA / Penulis Joko Sri Sukardi dan Arif Rohman
0 Komentar untuk " Faktor-Faktor yang Mendasari Berlangsungnya Interaksi Sosial"
Post a Comment
Silahkan ditanyakan jika ada yang bingung