Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang
Mengapa banyak orang mengebut di jalan raya dengan mengabaikan
keselamatan pemakai jalan lainnya? Mengapa terjadi kasus sodomi yang
menimpa anak-anak jalanan? Mengapa ada anak tega menganiaya orang
tuanya gara-gara tidak dibelikan sepeda motor? Daftar pertanyaan ini
dapat terus diperpanjang dan ditambah untuk mengungkapkan berbagai
kriminalitas yang merebak di lingkungan sekitar kita.
Tidak ada jawaban tunggal untuk menjelaskan penyebab perilaku menyimpang. Namun, Menurut Abdul Syani (1987) ada beberapa alasan umum bisa diungkapkan guna membantu kalian memahami fenomena ini.
Pertama, seseorang berperilaku menyimpang karena mengamati perilaku menyimpang yang dilakukan orang lain. Jika orang itu merasa ada keuntungan dari tindakan yang dilakukannya, orang tersebut cenderung mengulanginya. Individu lain yang menginginkan hasil yang sama lantas meniru tindakan itu.
Kedua, seseorang berperilaku menyimpang karena lingkungan sekitar telah mempertontonkan aneka perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Biasanya yang menjadi korban adalah anak-anak. Mereka belum mempunyai filter yang kuat untuk memilah hal-hal baru yang datang kepadanya. Sementara, orang dewasa di sekitarnya tidak intensif mensosialisasikan nilai dan norma ideal.
Ketiga, pengaruh media massa. Film tentang kriminalitas berpengaruh besar terhadap para penontonnya. Jika seseorang menonton film tentang kekerasan, maka setelah selesai menonton film dia akan bersikap seperti pelaku dalam film tersebut. Begitu juga tayangan reality show tentang kejahatan di televisi. Tingginya rating tayangan sejenis itu menunjukkan besarnya perhatian pemirsa terhadap acara ini sehingga membuka peluang besar bagi pemirsa untuk meniru berbagai kejahatan yang disaksikannya dari televisi.
Keempat, karena adanya ikatan sosial yang berlainan sehingga individu terdorong untuk mengidentifikasi diri dengan kelompok yang paling dihargai. Sebagai makhluk sosial, individu masuk dalam banyak kelompok sosial. Namun, tidak semua kelompok sosial mempunyai kekuatan pengaruh yang seimbang. Selalu ada kelompok sosial yang lebih dominan pengaruhnya atas diri individu. Mungkin karena individu merasa nyaman berada dalam kelompok tertentu sehingga dia rela mengidentifikasi sikap, pemikiran, dan tingkah lakunya dengan yang dilakukan kelompok.
Namun, ketika hal ini dibawa ke kelompok sosial lain, kemungkinan besar terjadi ketidaksesuaian. Jika individu terus bersikukuh dengan pilihannya dan enggan menyesuaikan diri dengan kondisi kelompok lain, maka dia akan dicap devian. Kelima, karena individu mengalami ganguan mental. Akibatnya sosialisasi tidak bisa optimal dijalani. Banyak nilai dan norma yang tidak dipahami sehingga orang tersebut berbuat di luar nilai dan norma yang berlaku.
Sosiologi : Kelas X untuk SMA / MA / Penulis Joko Sri Sukardi dan Arif Rohman
Tidak ada jawaban tunggal untuk menjelaskan penyebab perilaku menyimpang. Namun, Menurut Abdul Syani (1987) ada beberapa alasan umum bisa diungkapkan guna membantu kalian memahami fenomena ini.
Pertama, seseorang berperilaku menyimpang karena mengamati perilaku menyimpang yang dilakukan orang lain. Jika orang itu merasa ada keuntungan dari tindakan yang dilakukannya, orang tersebut cenderung mengulanginya. Individu lain yang menginginkan hasil yang sama lantas meniru tindakan itu.
Kedua, seseorang berperilaku menyimpang karena lingkungan sekitar telah mempertontonkan aneka perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Biasanya yang menjadi korban adalah anak-anak. Mereka belum mempunyai filter yang kuat untuk memilah hal-hal baru yang datang kepadanya. Sementara, orang dewasa di sekitarnya tidak intensif mensosialisasikan nilai dan norma ideal.
Ketiga, pengaruh media massa. Film tentang kriminalitas berpengaruh besar terhadap para penontonnya. Jika seseorang menonton film tentang kekerasan, maka setelah selesai menonton film dia akan bersikap seperti pelaku dalam film tersebut. Begitu juga tayangan reality show tentang kejahatan di televisi. Tingginya rating tayangan sejenis itu menunjukkan besarnya perhatian pemirsa terhadap acara ini sehingga membuka peluang besar bagi pemirsa untuk meniru berbagai kejahatan yang disaksikannya dari televisi.
Keempat, karena adanya ikatan sosial yang berlainan sehingga individu terdorong untuk mengidentifikasi diri dengan kelompok yang paling dihargai. Sebagai makhluk sosial, individu masuk dalam banyak kelompok sosial. Namun, tidak semua kelompok sosial mempunyai kekuatan pengaruh yang seimbang. Selalu ada kelompok sosial yang lebih dominan pengaruhnya atas diri individu. Mungkin karena individu merasa nyaman berada dalam kelompok tertentu sehingga dia rela mengidentifikasi sikap, pemikiran, dan tingkah lakunya dengan yang dilakukan kelompok.
Namun, ketika hal ini dibawa ke kelompok sosial lain, kemungkinan besar terjadi ketidaksesuaian. Jika individu terus bersikukuh dengan pilihannya dan enggan menyesuaikan diri dengan kondisi kelompok lain, maka dia akan dicap devian. Kelima, karena individu mengalami ganguan mental. Akibatnya sosialisasi tidak bisa optimal dijalani. Banyak nilai dan norma yang tidak dipahami sehingga orang tersebut berbuat di luar nilai dan norma yang berlaku.
Sosiologi : Kelas X untuk SMA / MA / Penulis Joko Sri Sukardi dan Arif Rohman
0 Komentar untuk "Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang"
Post a Comment
Silahkan ditanyakan jika ada yang bingung